Mari membaca Alkitab

Mari tekun membaca Alkitab

Firman Tuhan mengatakan: II Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Jika demikian tentulah Alkitab buku yang hebat, karena bermanfaat untuk mengajar dan berguna untuk menyatakan kesalahan plus untuk mengajar orang dalam melakukan kebaikan dan kebenaran.
Alkitab adalah buku yang paling banyak dicetak, dan paling banyak diterjemahkan kedalam berbagai bahasa, seharusnya juga yang paling banyak dibaca orang. Kenyataannya hanya 14% dari penduduk dunia yang membaca Alkitab setiap hari secara teratur, selebihnya adalah yang membaca kadang kadang dan sekali kali bahkan banyak juga yang membaca hanya beberapa pasal saja terutama ketika sedang beribadah.
Itulah sebabnya kenapa penduduk dunia masih begitu banyak yang moral dan karakternya buruk.
Mereka selalu berpedoman pada pemikirannya sendiri dan pengalaman hidup dalam melakukan menyelesaikan permasalahan mereka . Bukan berdasarkan Alkitab.
Billy Graham berkata “ Alkitab adalah peta kehidupan “ kalau Alkitab adalah peta kehidupan, bagai mana mungkin saudara bisa hidup baik dan benar tanpa mempelajari peta kehidupan ini ?
Tidak heran dengan sangat mudahnya orang membuang bayi yang dilahirkan tanpa ikatan pernikahan.
Tidak heran begitu gampangnya orang melakukan korupsi, ketika himpitan ekonomi dan terbuka peluang.
Tidak heran orang begitu gampang memfitnah demi keuntungan sesaat. Dst.......
Karena mereka tidak punya pelita untuk menerangi hati dan pikirannya Mazmur 119:105 berkata: Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Tidak ada Firman maka gelaplah pikiranmu dan hatimupun menjadi gelap , bagai mana jalanmu bisa terang ?
Matius 6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Bacalahah , Renungkanlah dan Pelajarilah Alkitab agar hidup kita menjadi lebih baik !!
Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Amin.